Sebuah fenomenal sekali judul postingan kami kali ini. Agama tidak dapat menyelamatkan setiap penganutnya; apapun itu agamanya. Apabila ada Kitab Suci yang menyatakan bahwa agamanya ( agama yang didasari pada Kitab Suci tersebut ) adalah agama yang dapat menyelamatkan maka kitab suci itu adalah Kitab Suci yang Sesat.
Sekali lagi kami menyatakan bahwa sebuah kesesatan apabila ada Kitab Suci yang menyatakan bahwa agama yang didasari oleh kitab suci tersebut dapat menyelamatkan setiap umat yang percaya dan beriman kepada agama tersebut.
Agama tidak dapat menyelamatkan umat atau penganutnya dari siksaan atau penderitaan abadi. Andaikata ada agama yang menjaminnya maka itu adalah agama sesat. Sebenarnya kriteria sebuah agama sesat mempunyai banyak kriteria. Tetapi yang jelas adalah ego manusia sendiri yang berperan. Kesesatan sebuah aliran atau kepercayaan seringkali dibandingkan dengan agama atau induk agama yang bersangkutan. Ketika ada hal hal yang tidak sesuai dengan aturan atau ketentuan dari induk agama yang bersangkutan adalah dianggap sesat oleh agama induk. Atau agama yang mengajarkan atau mengajak pengikutnya untuk berbuat hal hal yang negatif, merugikan kepentingan umum dan melakukan hal hal yang tidak sepantasnya bagi pengamatan banyak orang.
Seperti yang telah kami uraikan dalam postingan kami sebelumnya bahwa agama adalah ego manusia berdasarkan pada pengertian dari agama itu sendiri ( silahkan baca disini ) atau pada postingan kami mengapa ada banyak agama (silahkan baca disini ). Ego seorang tokoh yang akhirnya dipercaya dan diimani oleh orang orang yang sepemikiran yang disebut " Ego Komunitas " atau "Ego Kelompok ". Ketika ada hal hal yang tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan ego komunitas atau ego kelompok ini maka itu dianggap sesat oleh kelompok tersebut atau komunitas tersebut. Atau dalam keorganisasian selalu ada peraturan yang disepakati bersama dan ketika ada anggota kelompok yang menyimpang dari peraturan tersebut maka anggota itu di salahkan atau dianggap sesat.
Ada tertulis dalam Alkitab : " Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut." ( Roma 7 : 5 ). Menurut rasul Paulus bahwa ketika manusia hidup dalam kedagingan dan hawa nafsu dosa yang justru dirangsang oleh hukum (digambarkan hukum Taurat ) maka kita justru akan terjatuh dalam dosa. Hukum adalah aturan aturan yang disepakati bersama oleh anggota komunitas. Dalam hal ini Rasul Paulus mengatakan hukum Taurat justru yang merangsang munculnya dosa. Kalau diperhatikan dengan seksama rasul Paulus ingin mengatakan bahwa di dalam Agama ( yang didasari oleh hukum Taurat ) ada unsur ego manusia.
Pada perkembangan dari hukum dan aturan aturan dibuat untuk mempertahankan dan mengokohkan posisi dan kedudukan kelompok tertentu dalam masyarakat. Roma 2:12 , 13 dan 14 "Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri."
Rasul Paulus ingin menjelaskan bahwa manusia dibenarkan bukan karena ia hafal kitab suci atau hukum taurat atau memahami atau mengerti hukum Taurat tetapi manusia dibenarkan karena ia melakukan dan melaksanakan apa yang tertulis dalam kitab suci atau hukum Taurat. Seperti tertulis dalam Roma 1:17 : Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Manusia diselamatkan bukan karena ia beragama atau bukan karena ia menganut agama tertentu; manusia diselamatkan bukan karena telah melakukan ajaran agama, tetapi manusia diselamatkan karena imannya. Manusia diselamatkan bukan karena ia melakukan perbuatan baik tetapi berdasarkan iman. Roma 3 :28 " Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. "
Kristus Yesus dalam Alkitab sering mengungkapkan ketika Dia menyembuhkan berbagai bagai penyakit bahwa iman yang telah menyelamatkan, iman yang telah menyembuhkan, terjadilah menurut iman. Dan banyak lagi pernyataan pernyataan Kristus yang senada.
Manusia diselamatkan bukan karena ia beragama; manusia diselamatkan bukan karena ia tekun menjalankan agamanya; manusia diselamatkan bukan karena ia berbuat baik kepada sesama ; manusia diselamatkan bukan karena manusia mendapatkan banyak amal soleh atau amal amal lainnya. Manusia diselamatkan karena iman; iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Zat Yang Maha.
Pengertian tentang Iman
Iman menurut Martin Luther yang mengatakan bahwa perkenalan dengan Allah tidak akan pernah manju kecuali melalui proses " perjuangan, penderitaan, dan benturan dalam kehidupan". Martin Luther memakai istilah " Sola Fide" ( Hanya oleh karena iman ). Iman yang dimaksud bukan hanya sebuah kepercayaan dan keyakinan yang mudah. Tetapi iman senantiasa bertumbuh dalam pergumulan pergumulan hidup. Jika demikian apa perbedaan iman dengan percaya. Menurut anda apa perbedaan iman dan percaya ? Untuk menjelaskan perbedaan iman dan percaya kami mengutarakan dalam bentuk cerita yang pernah disampaikan oleh tokoh agama ternama :
Iman menurut Martin Luther yang mengatakan bahwa perkenalan dengan Allah tidak akan pernah manju kecuali melalui proses " perjuangan, penderitaan, dan benturan dalam kehidupan". Martin Luther memakai istilah " Sola Fide" ( Hanya oleh karena iman ). Iman yang dimaksud bukan hanya sebuah kepercayaan dan keyakinan yang mudah. Tetapi iman senantiasa bertumbuh dalam pergumulan pergumulan hidup. Jika demikian apa perbedaan iman dengan percaya. Menurut anda apa perbedaan iman dan percaya ? Untuk menjelaskan perbedaan iman dan percaya kami mengutarakan dalam bentuk cerita yang pernah disampaikan oleh tokoh agama ternama :
Suatu saat ada seorang akrobat terkenal yang dikenal karena ia bisa berjalan pulang pergi diatas tali yang membentang di atas air terjun niagara, dan sering juga ia melakukannya di atas gedung gedung bertingkat. Para penonton bersoarak dan bertepuk tangan sebagai tanda kekagumannya kepada si akrobat. Kemudian si akrobat itu bertanya kepada para penonton. Apakah anda anda percaya saya bisa menggendong seseorang di punggung saya sambil berjalan melintasi tali ? jawab penonton dengan lantang "percaya ! ". Kemudian sang akrobat berkata baiklah kalau begitu siapa dari para hadir disini yang mau dan bersedia saya gendong untuk menyeberang ? para penonton tersentak dan terdiam. Ketika pertanyaan itu diulang apaka anda percaya para penonton tetap mengungkapkan kepercayaannya dan ketika si akrobat bertanya sekali lagi siapa yang mau saya gendong maka penonton tidak satu pun berkata kata karena tidak ada yang berani. begitu terus berulang ulang sampai akhirnya ada seorang anak yang mengatakan " saya bersedia di gendong .... " Dan akhirnya anak itu di gendongnya dan selamat sampai di seberang . Kemudian diketahui kalau anak itu adalah anak dari si akrobat tali.
Dari gambaran diatas jelas sekali menggambarkan tentang perbedaan orang percaya dan orang beriman. Orang yang percaya adalah ia yang 100 % yakin dan bulat hadi akan sesuatu hal. Tetapi keyakinannya hanya sebatas di hati saja atau di mulut saja. Sedangkan beriman adalah ia menyerahkan hidup dan kehidupannya sepenuhnya kepada apa yang ia yakini.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Dalam Alkitab mengungkapkan jelas tentang iman. Untuk itu kami mencoba mengungkapkan pemahaman tentang iman berdasarkan Alkitab yang ditulis dalam Ibrani 11 :
1. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
4. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
7 Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan-- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
14 Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
15 Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."
19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
20 Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.
21 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
22 Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.
23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
28 Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.
29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
30 Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.
31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.
32. Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
34 memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.
35 Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.
36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.
37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.
39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
1. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
4. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
7 Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan-- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
12 Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
14 Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.
15 Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.
16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."
19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
20 Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.
21 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
22 Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.
23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.
28 Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.
29 Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
30 Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.
31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.
32. Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
33 yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
34 memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.
35 Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.
36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.
37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.
39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Apa yang dimaksud dengan Keselamatan
Keselamatan ( bahasa Yunani = Soteria - Soteria ) yang dipahami sebagai " Pembebasan " atau bisa diartikan sebagai " jalan terobaosan dengan aman" atau arti yang lain " menjaga dari bahaya " .
Berdasarkan pemahaman ini kami ingin menjelaskan bahwa keselamatan yang kami maksud mengunkapkan sebuah makna bahwa keselamatan merupakan karya dari Allah dalam menjaga dan membawa manusia keluar dari hukum menuju kebebasan. Keselamatan yang kami maksud adalah keselamatan yang berasal dan diberikan oleh Tuhan Allah dan bukan hasil usaha manusia. Atau dengan kata lain bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan dan bukan hasil usaha manusia. Keselamatan tidak akan diperoleh walaupun seluruh hidup manusia telah berbuat amal kebaikan atau budi dharma.
Keselamatan ( bahasa Yunani = Soteria - Soteria ) yang dipahami sebagai " Pembebasan " atau bisa diartikan sebagai " jalan terobaosan dengan aman" atau arti yang lain " menjaga dari bahaya " .
Berdasarkan pemahaman ini kami ingin menjelaskan bahwa keselamatan yang kami maksud mengunkapkan sebuah makna bahwa keselamatan merupakan karya dari Allah dalam menjaga dan membawa manusia keluar dari hukum menuju kebebasan. Keselamatan yang kami maksud adalah keselamatan yang berasal dan diberikan oleh Tuhan Allah dan bukan hasil usaha manusia. Atau dengan kata lain bahwa keselamatan adalah anugerah Tuhan dan bukan hasil usaha manusia. Keselamatan tidak akan diperoleh walaupun seluruh hidup manusia telah berbuat amal kebaikan atau budi dharma.
Lebih lebih ada pendapat bahwa kelak amal kemaikan akan ditimbang dengan keburukannya. Itu adalah hal hal yang sia sia belaka. Kalau mau jujur bahwa manusia sepanjang hidupnya selalu melakukan kesalahan yang mengantarkannya pada upah dosa yaitu maut. Hanya manusia ego tinggi yang menyatakan bahwa dirinya adalah suci dan perbuatannya telah mengantarkannya pada keselamatan yang sejati.
Hai manusia seberapa banyak amal soleh mu yang dapat mengantarkan engkau pada keselamatan sejati. Keselamatan sejati hanya berasal dari Tuhan saja dan murni pemberian Tuhan dan bukan hasil usaha manusia.
Disisi yang lain dengan menganut sebuah agama manusia mengenal Tuhan dan dengan mempelajari serta memahami isi kitab kitab suci manusia bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang jahat. Manusia mengenal Tuhan Sang Pencipta di kenalkan pertama kami melalui agama.
Kalau boleh kami mengambil jalan yang lain maka agama adalah organisasi atau ego komunitas atau ego kelompok yang mengatur manusia manusia yang menganutnya dengan aturan aturan agama. Hal ini berhubungan dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia salah satunya bergabung dalam salah satu komunitas agama. Sedangkan dalam hal menjalin hubungan dengan Tuhan (Sang Yang' Maha) adalah hubungan manusia langsung dengan Tuhan secara pribadi. Sehingga peran agama menjadi hilang. Agama hanya pintu gerbang awal saja selanjutnya masih banyak pintu pintu gerbang lainnya yang harus dilalui. Karena itu Agama tidak dapat menyelamatkan umatnya, yang bisa menyelamatkan adalah iman manusia. Jika Agama bisa menyelamatkan maka bagaimana dengan manusia manusia yang hidup sebelum agama muncul ? apakah orang orang yang hidup sebelum agama muncul ( nabi / tokoh pembawa agama ada ) tidak diselamatkan. Sebuah perenungan yang harus kita renungkan bersama sama.
Semoga artikel ini bermanfaat. Tuhan memberkati
0 comments:
Post a Comment