( Mengungkap misteri kematian-Kiamat dan Akhir Jaman )
Mendengar kata atau kalimat kematian kesan pertama yang kita tangkap adalah kengerian, ketakutan dan histeria. Perasaan itu hampir di rasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian.
Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang dengan kematian; mereka berpikir tentang: " di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkan ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya.suatu saat nanti dirinya yang akan mengalami mati.
Ketika pertama kali manusia masuk dalam belenggu dosa dengan memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat maka saat itu manusia akan mengalami kematian
Kejadian 2:17 : " tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati "
Kejadian 2:17 : " tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati "
Setelah Adam dan Hawa memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, Allah mengatakan, "engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu". Maka, sekalipun mereka "tidak mati" secara jasmaniah pada hari mereka memakan buah itu, mereka kini tunduk pada hukum kematian sebagai akibat dari kutukan Allah. Demikian juga seluruh keturunan dari mereka.
Sudah bertahun tahun manusia berusaha mencari cara dan upaya untuk tetap panjang umur dan hidup abadi. Tetapi kenyataannya manusia tidak dapat menentang proses alami tersebut.
Segala hal yang terjadi di dunia adalah tidak pasti. Saat ini kita kaya besok belum tentu, bisa jadi tambah kaya atau bisa jadi tidak punya apa apa. Saat ini kita cantik atau tampan, belum tentu besok tambah cantik atau tambah tampan atau sebaliknya. Pada saat ini kita dicintai, tetapi belum tentu besok kita dicintai. Sekarang sukses bisa jadi beok tambah sukses atau bahkan menjadi bangkrut. Pada saat ini kita kuat, bisa jadi besok kita menjadi rapuh dan bermacam macam contoh. Hari ini cerah besok kemungkinan akan turun hujan. Saat ini terang karena ada matahari dan nati akan berubah menjadi gelap kerena malam. Pada saat ini tumbuh yang besok dicabut dan dibuang orang. Yang intinya adalah semua hal di dunia ini tidak pasti. Dan hanya satu hal didunia ini yang pasti adalah semua orang- semua mahluk akan mati.
Setiap mahluk yang hidup akan mati? itu adalah hukum alam. Mau atau tidak, setuju atau tidak anda - saya - mereka- kita dan semua yang saat ini hidup akan mati. Ketika pepohonan yang tumbang atau ditebang ada kemungkinan untuk tumbuh tunas tunas baru ditempat yang terpotong. Tunas tunas itu akan menjadi pohon yang baru. Berbeda dengan manusia apabila manusia yang tumbang ( mengalami kematian ) maka begitu jasad masuk kedalam tanah maka jasad itu akan kembali kepada tanah dan menjadi tanah. Sesuai dengan awal mula penciptaan bahwa manusia diciptakan Tuhan dari debu tanah, kemudian Allah menghembuskan nafas hidup melalui hidung.Sesuai dengan artikel sebelumnya (silahkan baca disini)
Walaupun pada era kemajuan technologi manusia sudah bisa mengembangkan sistem clonning.Walaupun demikian sistem ini tidak menjanjikan untuk hidup yang abadi di muka bumi ini.
Banyak manusia yang berupaya untuk hidup yang abadi tetapi tidak sedikit manusia yang menginginkan untuk cepat mati. Tetapi kebanyakan manusia yang menginginkan cepat mati adalah mereka - mereka yang justru tidak sanggup dan tidak ingin melihat maupun merasakan kehidupan yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Tetapi sebagian besar orang masih ketakutan menghadapi kematian. Padahal dia akan mengalami kematian entah kapan dan entah dimana, atau bagaimana caranya akan mati.
Sesuai dengan Alkitab dalam Kitab Ulangan 30 : 15 dan 19 yang berbunyi :" 15). Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, 19) Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, "
Menurut John Hick menyatakan bahwa "Fenomena kematian adalah kenyataan yang menyergap secara tiba-tiba dan membuta, sehingga manusia tidak mampu mengontrolnya. Kedatangannya tidak bisa diperhitungkan dan sangat mengejutkan manusia yang sedang merencanakan hidupnya dan berusaha mewujudkannya.” Kematian adalah keniscayaan, hal ini pasti disadari setiap insan. Kendati demikian, manusia pada umumnya tidak suka, bahkan sangat takut pada kematian. Bagi sebagian orang, kematian sangat menakutkan. Mereka membayangkan kematian sebagai peristiwa yang amat tragis dan mengerikan".
Untuk pendahuluannya sudah dulu ya .... kepanjangan.
Pantaskah kita merasa takut terhadap kematian atau kiamat atau akhir jaman ?
Hal ini yang akan kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.Silahkan anda simak dan baca terus artikel ini.
Hal ini yang akan kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.Silahkan anda simak dan baca terus artikel ini.
Segala sesuatu di dunia ini penuh dengan ketidak pastian, hanya satu hal yang dapat dipastikan di dunia ini yaitu kematian. Suatu saat nanti saya- anda dan siapa saja yang saat ini sedang hidup akan mati. Tidak hanya manusia tetapi semua mahluk hidup akan mati. Hanya saja cara dan waktunya yang tidak pasti percayalah bahwa kapan dan dimana serta bagaimana kita mati adalah kehendak Tuhan. Jangankan masalah kematian jumlah rambut di kepala kita saja itu berdasarkan kehendak Tuhan, dan apabila satu rambut itu rontok itupun juga kehendak Tuhan demikian juga sebaliknya rambut rambut yang tidak rontok juga kehendak Tuhan. Apa buktinya ? buktinya adalah adanya rambut rontok dan adanya rambut yang tidak rontok itu adalah kehendak Tuhan. Itulah ke Maha Esaan Tuhan. Berkuasa penuh atas seluruh Jagad semesta Alam.( Silahkan baca disini )
Pada postingan kali ini kami ingin fokus pada makna kematian bagi manusia. Berdasarkan postingan kami terdahulu ( klik disini ) bahwa dalam diri manusia ada dua bagian penting yaitu Jasad dan Roh. Jasad adalah badan kasar kita dan Roh adalah badan halus kita. Dan Roh ( nafas hidup ) itu berasal dari Tuhan dan satu satunya sarana bagi mahluk hidup untuk berkomunikasi dengan Tuhan ( Sang Yang Maha Hidup ).
Apa yang terjadi saat Roh meninggalkan jasad ( mengalami kematian bukan raga sukma )maka Roh akan kembali kepada komunitasnya yaitu kembali kepada Tuhan. Kenapa demikian ? karena Roh berasal dari Allah dan Roh itu adalah bagian dari Tuhan. Seperti kisah penciptaan pada mulanya manusia adalah debu tanah dan kemudian Tuhan menghembuskan Nafas Hidup lalu hiduplah debu tanah itu menjadi manusia (Bdk. Kejadian 2 : 7). Itulah alasan mengapa Roh akan kembali kepada Tuhan, karena sumber dari Roh ( Nafas Hidup ) adalah berasal dari Tuhan. Maka ia akan kembali kepada asalnya. Debu tanah akan kembali kepada tanah dan Roh akan kembali kepada Tuhan. Pengertian ini yang harus kita pahami terlebih dahulu sebelum pembahasan lebih lanjut.
Ketika sesosok tubuh terbaring kaku karena Sang Roh sudah meninggalkan jasadnya maka pada saat itu kehidupan dunia bagi si mati sudah berakhir. Bagi si mati itulah kiamat, yaitu berakhirnya segala kehidupan di dunia.
Tetapi yang patut kita renungkan ( berhubungan dengan judul dan tema tulisan ini ) adalah waktu, massa dan segala kehidupan di luar si mati tetap berjalan seperti sedia kala. Mungkin hanya orang orang dekat yang diselimuti oleh rasa duka- sedih. Tetapi dibalik kesedihan itu dunia tetap berputar. Ketika sudah waktunya malam maka akan malampun menjelang- ketika waktunya pagi maka mataharipun tetap terbit walaupun ada mendung yang menyelimutinya.
Pada postingan kali ini kami hanya ingin fokus pada satu topik saja yaitu adanya hubungan dan kemiripan antara kematian- kiamat dan akhir jaman. Seperti yang sudah kami tulis diatas ketika seseorang mengalami kematian maka kehidupan di dunia sudah berakhir bagi si mati, tetapi diluar si mati dunia tetap berputar, waktu tetap berjalan, angin tetap bertiup walaupun ada kedukaan di sekitar si mati. Disinilah letak kemiripan dari peristiwa kiamat dan akhir jaman.
Sebelum membahas lebih lanjut kami ingin bertanya kepada pembaca. Pertanyaannya adalah apa beda kiamat dan akhir jaman ? banyak yang berpendapat serupa, ada juga yang lebih mendetail menjelaskan bahwa kiamat ada dua hal yaitu kiamat kecil dan kiamat besar. Kiamat kecil adalah peristiwa kematian- Kiamat besar adalah peristiwa kehancuran dunia ( dunia ini bisa bumi atau bisa kehancuran galaksi ); sedangkan akhir jaman adalah lebih luas dari kiamat. Akhir jaman adalah berakhirnya segala jaman; yaitu kehancuran segala jagad raya- atau kehancuran alam semesta raya. Kehancuran disini bukan kiasan tetapi kehancuran yang sesungguhnya. Pendapat pendapat diatas adalah pendapat umum, karena banyak orang yang meyakininya. Sebenarnya intinya sama yaitu terjadinya kehancuran - atau berhentinya aliran kehidupan secara fisik.
Supaya memudahkan memahami maksud kami kami akan menggambarkan sesederhana mungkin, Mohon maaf kalau mungkin banyak pendapat yang berpendapat bahwa penjelasan ini justru berbelit belit. Mohon maaf sekali lagi tetapi kami tidak bermaksud demikian.
Kami menggaris bawahi peristiwa kematian :
"Ketika mati maka kehidupan di dunia telah berakhir bagi si mati tetapi diluar si mati kehidupan tetap berjalan seperti biasanya".
Peristiwa kiamat juga serupa, andai saja Jagad raya total luasnya sebesar lapangan sepak bola. Kehancuran yang mengakibatkan terjadinya peristiwa kiamat seluas seper empat ( 1/4 ) bagian dari lapangan sepak bola. Maka terjadi kehancuran yang luar biasa terjadi di daerah kiamat yang luasnya seper empat. Tetapi yang perlu kita catat bahwa peristiwa kehancuran tidak mempengaruhi yang tiga per empat ( 3/4 )bagian dari lapangan sepak bola. Dunia telah berakhir bagi segala sesuatu yang berada di lingkup kiamat tetapi dunia yang lebih luas tetap berjalan. Kehidupan yang lebih luas tetap berproses.
Demikian juga terjadi pada peristiwa akhir jaman. Kita bayangkan kehancuran yang terjadi ketika peristiwa akhir jaman seluas setengah ( 1/2 dari luas lapangan sepak bola. Maka dunia telah berakhir bagi segala sesuatu yang ada di dalam lingkup kehancuran akhir jaman. Segala mahluk yang bernyawa dan beda benda hancur luluh tanpa bekas. Tetapi yang perlu di ingat apakah hal itu mempengaruhi lapangan sepak bola ? tentu saja mempengaruhi tetapi yang perlu di catat adalah kehidupan tetap berjalan di daerah diluar kawasan terjadinya akhir jaman.Dan andai kata seluruh area lapangan sepak bola musnah maka kehidupan di luar langan sepak bola tetap berjalan.
Mengapa kami menulis ini ? karena banyak sekali ketakutan ketakutan saat membayangkan peristiwa kiamat atau akhir jaman apabila menimpa diri kita. Ketakutan yang luar bisa apabila kiamat atau akhir jaman menghampiri kita saat ini. Kalau hal itu terjadi mungkin kita akan musnah tanpa bekas sehingga tidak tersisa lagi. Tetapi apakah setelah itu maka berakhir juga segala kehidupan ? tentu saja tidak mengapa ?
Sebelum kami menjawab kami akan bertanya lebih dahulu apakah ketika terjadi peristiwa kiamat atau akhir jaman apakah kehidupan Tuhan juga berakhir ? Bisa jadi segala kehidupan yang dialami oleh manusia sudah berakhir tetapi kehidupan Tuhan dan kondisi disekir Tuhan tetap berjalan.
Sering kali manusia berfikiran sempit ketika melihat dan merenungkan peristiwa kiamat atau akhir jaman. Yang terbayangkan adalah kehancuran dan musnahnya manusia hingga tidak ada lagi. Tetapi tidak mau berfikir lebih luas lagi. Manusia hanya memikirkan dan bergumul di pada kehidupan si mati sehingga berfikiran bahwa semuanya telah berakhir. Manusia menjadi lupa bahwa tidak semuanya musnah, kehidupan tetap berjalan diluar si mati- kehidupan tetap bejalan diluar peristiwa kiamat atau akhir jaman.
Satu hal yang perlu kami tegaskan bahwa Roh tidak dapat dihancurkan maupun dimusnahkan oleh apapun juga termasuk peristiwa kematian - kiamat maupun akhir jaman. Karena Roh adalah bagian dari Tuhan dan Roh itu adalah Tuhan.
Dan perlu direnungkan juga adalah ketika Roh meninggalkan jasad terjadi proses pembebasan. Roh adalah sesuatu yang suci dan murni, ketika Roh dibalut oleh debu tanah maka Roh telah terpenjara oleh debu tanah. Terjadi proses pemampatan Roh dan ketika terjadi proses kematian ( Roh yang terlepas dari jasad ) maka Roh telah bebas ia menjadi suci dan murni kembali. Tetapi terkadang ketika Roh terlepas dari jasad maka Roh tidak sepenuhnya terbebas. Roh masih terselubung dan terpengaruh oleh debu tanah. Untuk itu diperlukan pemurnian Roh agar Roh itu dapat kembali kepada Sang Pencipta sehingga balut balut debu tanah ( jasad ) dapat terbuang dengan tuntas.
" Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya " .( Pengkhotbah 8 : 8 )
" Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran ". ( Pengkhotbah 7: 7 )
Kitab Suci memandang kematian sebagai hal yang alami (Maz. 49:11-12) dan sebagai akibat dosa (Kej. 3:19). Kematian adalah musuh terakhir yang harus dikalahkan (1 Kor. 15:26).[5] Kematian ialah perpisahan antara tubuh dan roh. Jiwa atau kesadaran tubuh yang tidak memiliki roh (Yoh. 2:2). Tubuh bersifat sementara atau fana (Rom. 6:12), sedangkan jiwa atau roh kekal (Mat. 10:28). Karena itu, kematian bukan merupakan akhir dari kisah kehidupan manusia. Ketika manusia mati, tubuh insanilah yang berakhir atau lenyap, sedangkan jiwa atau roh manusia tetap hidup. Tidak dapat dikatakan bahwa dengan kematian segalanya hilang tidak berbekas. Sebab pandangan itu memaksa kita juga beranggapan bahwa segala bagian kemanusiaan, entah bagian jasmaniah, entah bagian psikologi atau segala perbuatan dan hasil usaha manusia itu hanya akan menuju kehancuran belaka
Kematian itu sesuatu yang mesti terjadi pada seseorang, walaupun ia berusaha menghindari kematian atau berusaha bersembunyi dan berlindung di tempat yang dikira aman. Seseorang tidak dapat lari dan menjauhi kematian. Kematian merupakan awal atau pintu gerbang menuju kehidupan. Ketika seluruh dunia ini penuh dengan ketidak pastian dan hanya kematian yang pasti. Mengapa kita mesti takut akan kematian, kenapa kita mesti begitu terikat pada jasad yang mudah hancur dan melupakan sesuatu yang abadi dalam diri manusia yaitu Roh.
Jika kita hanya mengejar hal-hal duniawi maka kita telah melepaskan diri kita dari sumber kehidupan.
Jika kita hanya mengejar hal-hal duniawi maka kita telah melepaskan diri kita dari sumber kehidupan.
Roh yang ada di dalam diri kita tidak mengenal maut, kerena Roh ini adalah berasal dari Tuhan dan Roh ini adalah bagian dari Tuhan. Itulah sebabnya Roh ini tidak akan pernah hancur atau musnah.
Salam
Dwi Hartoyo,SP
REFERENSI
http://buletin-narhasem.blogspot.com/2010/01/artikel-arti-dan-makna-kematian.html
http://soundofrain.net/the-meaning-of-apocalypse/
http://www.answers.com/topic/eschatology
http://www.sarapanpagi.org/apa-sih-artinya-mati-vt910.html
http://www.scribd.com/doc/521984/Kebermaknaan-Kematian-Menurut-John-Hick
http://akorra.com/2010/03/04/10-apocalyptic-theories-and-beliefs/
http://imankristen.wordpress.com/2008/04/24/kematian-tubuh/
http://www.dudung.net/artikel-islami/gambaran-kehidupan-manusia-setelah-mati.html
http://bible.org/seriespage/kesadaran-jiwa-setelah-mati
www.muhammadiyah.or.id/.../Fatwa_03-2010_Masalah_Arwah_Gentayangan.pdf
http://buletin-narhasem.blogspot.com/2010/01/artikel-arti-dan-makna-kematian.html
http://soundofrain.net/the-meaning-of-apocalypse/
http://www.answers.com/topic/eschatology
http://www.sarapanpagi.org/apa-sih-artinya-mati-vt910.html
http://www.scribd.com/doc/521984/Kebermaknaan-Kematian-Menurut-John-Hick
http://akorra.com/2010/03/04/10-apocalyptic-theories-and-beliefs/
http://imankristen.wordpress.com/2008/04/24/kematian-tubuh/
http://www.dudung.net/artikel-islami/gambaran-kehidupan-manusia-setelah-mati.html
http://bible.org/seriespage/kesadaran-jiwa-setelah-mati
www.muhammadiyah.or.id/.../Fatwa_03-2010_Masalah_Arwah_Gentayangan.pdf
0 comments:
Post a Comment