Bagaimana proses terciptanya GALAKSI dan TATA SURYA YANG DICIPTAKAN DALAM 6 HARI MENURUT ALKITAB sesuai ANALISA Logika Empiris pada Kitab Kejadian 1 dan 2
Kisah penciptaan alam semesta termuat dalam berbagai agama di dunia, mulai Hindu, Yahudi, Budha, Kristen, hingga agama termuda samawi yaitu Islam. Intinya memberitahukan bahwa alam semesta tidak muncul dengan sendirinya, tetapi alam semesta pada mulanya diciptakan atau dibuat oleh Sang Maha Pencipta yaitu TUHAN, Allah Yehuwah, Tuhan dalam wujud Karanodakasayi Visnu (Hindu), dan dalam Yesus Kristus sebelum terlahir ke dunia.
Sebagian besar manusia percaya bahwa alam semesta tidak muncul dengan sendirinya tetapi ada yang menciptakan yaitu TUHAN. Seperti tertulis dalam Alkitab sebagai berikut : Akulah yang menjadikan bumi, manusia dan hewan yang ada di atas muka bumi dengan kekuatan-Ku yang besar dan dengan lengan-Ku yang terentang, dan Aku memberikannya kepada orang yang benar di mata-Ku (Yeremia 27:5).
Proses penciptaan pada Kejadian 1 : 1 s/d 2 : 3 merupakan tulisan dari Musa, diperkirakan ditulis pada 1440 SM. Kemungkinan Musa menulis kisah penciptaan ini berasal dari tulisan Abraham atau Nuh atau tulisan Henokh. Dan para teolog meyakini bahwa tidak ada orang Israel yang lebih mempu menulis Kitab itu selain Musa karena Musa telah di didik dalam segala hikmat orang Mesir ( Kisah Para Rasul 7 : 22 ) karena Musa adalah anak angkat putri Firaun (keluaran 2:10) , sementara orang Ibrani ( Israel ) lainnya saat itu adalah budak di Mesir.
Jika kita menganut paham diatas maka TUHAN yang menciptakan alam semesta adalah unsur atau elemen yang MAHA DASYAT, MAHA LUAR BIASA. Karena ke Maha Dasyatan-Nya itulah hendaknya kita bisa memahami dari sudut pandang TUHAN dimana Allah sebagai yang mutlak (Absolud) dalam proses penciptaan alam semesta ( Tata Surya ) ini juga terserah DIA. Urut - urutan penciptaan juga terserah DIA, suka - suka DIA karena DIA yang AWAL dan yang AKHIR; DIA ada sebelum semuanya ada. Hal ini sebenarnya yang harus diluruskan, mengingat banyak sekali artikel - artikel yang berkembang seolah - olah TUHAN harus menuruti logika empiris manusia.
Gambar alam semesta ( galaksi bima sakti )
Seolah olah TUHAN menciptakan alam semesta harus sesuai dengan aturan ilmiah dan logika empiris manusa. Seolah - olah TUHAN harus mengikuti logika empiris manusia tersebut, jika tidak sesuai TUHAN diragukan ???? ini yang membuat kami heran !!!! yang menciptakan alam semesta ini TUHAN atau manusia sih !!!! sehingga TUHAN harus patuh pada hukum fisika - harus patuh pada hukum alam ( hukum kimia, hukum - hukum lainnya ) yang kesemuanya adalah hasil logika empiris manusia.
Padahal di alam semesta sendiri banyak ditemukan ketidak teraturan. Survey yang dilakukan Hubble seorang astronomi yang meneliti 44.000 galaksi, dia tidak menemukan distribusi yang merata bahkan dia menemukan pengelompokan (clustering ) dari galaksi- galaksi; demikian juga Fritz Zwicky tahun 1938 menemukan bahwa galaksi mengelompok dan tidak terdistribusi merata. Hal senada juga ditemukan oleh Gerard de Vaucouleurs ( Astronomer asal Perancis ) tahun 1950, juga tidak menemukan keteraturan dalam distribusinya di alam semesta.
Ini adalah bukti bahwa di alam semesta ada juga yang tidak teratur, yang tidak sesuai dengan logika empirik manusia atau bisa jadi karena belum ditemukan analisa logika empirisnya. Yang harus diluruskan adalah alam semesta diciptakan lebih dahulu, ketika semua sudah diciptakan baru TUHAN menciptakan manusia. Dalam Kitab Kejadian disebutkan bahwa manusia diciptakan pada hari ke-6 ( Kejadian 1 : 26 - 27 ), bahkan pada hari ke-6 itu TUHAN menciptakan hewan darat terlebih dahulu baru setelah itu TUHAN menciptakan manusia ( Adam ).
Jika kita menganut paham bahwa TUHAN itu MAHA dan MUTLAK ( Absolud ) maka kita jangan membatasi karya - karyaNya dengan logika empirik. Karena DIA itu absolud maka suka - suka TUHAN dalam berkarya. TUHAN berkarya tidak harus sesuai dengan logika empiris manusia, tetapi hendaknya logika empiris manusia yang bisa menghadirkan TUHAN melalui karyaNYa. Tetapi kami menghormati para cendikiawan, para ilmuwan, para ahli, para pengajar dll, dimana mereka lebih menonjolkan logika mereka. Karenanya dalam artikel ini kami akan melakukan pendekatan logika dalam menguraikan penciptaan alam semesta menurut Alkitab ( Kejadian 1 dan 2 ).
Pada postingan kali ini kami akan membahas proses penciptaan alam semesta lebih tepatnya penciptaan Tata surya dalam sistem galaksi menurut Alkitab. Proses penciptaan alam semesta menurut Alkitab diawali pada Kitab pertama Perjanjian Lama dan Kitab pertama Taurat yaitu Kejadian 1:1.
Ayat ini sebenarnya menjelaskan bahwa alam semesta ini tidak muncul dengan sendirinya tetapi diciptakan / dibentuk oleh TUHAN (ALLAH Yehuwah). Untuk lebih jelasnya ayat - ayat Alkitab tentang penciptaan dalam 6 hari TUHAN ciptakan alam semesta silahkan klik link tersebut. Dijelaskan menurut berbagai bahasa ( 5 versi bahasa ).
Secara garis besar proses penciptaan alam semesta adalah :
Hari I ( Kejadian 1 : 1 - 5 )
- Diciptakan Langit dan Bumi ( tetapi masih berbentuk dan kosong )
- Diciptakan terang dan memisahkan terang dari gelap (terang itu siang dan gelap itu malam)
Dijelaskan bahwa langit dan bumi diciptakan lebih dulu tetapi bumi belum berbentuk dan kosong; Roh Allah melayang diatas permukaan air. Ditulis bahwa Roh Allah " Melayang " dan sudah ada air di bumi yang belum berbentuk dan kosong tersebut. Jadi istilah kosong disini bukan tidak ada apa - apa tetapi terdapat air di bumi. Dan pada hari yang sama TUHAN menciptakan terang dan memisahkan terang itu dari gelap (terang disebut siang dan gelap disebut malam).
Sumber terang ini bukan dari matahari sedangkan siang dan malam disini belum menjadi awal atau tanda penunjuk masa yang tetap, belum menjadi tanda hari dan tahun seperti yang tertulis dalam Kejadian 1 : 14.
Apa yang menjadi sumber penerang ini selain matahari, selain bulan dan bintang karena benda - benda angkasa ini diciptakan pada hari ke-4. Ini juga yang masih menjadi misteri dan akan kami jelaskan. Walupun pada prinsipnya " suka - suka TUHAN " karena TUHAN itu absolud dan tidak dibatasi oleh logika empirik manusia. Tetapi menurut kami sumber cahaya selain matahari adalah pusat galaksi bima sakti, yang cahayanya ribuan kali lebih terang dari matahari, tetapi karena jarak yang jauh dari bumi sehingga cahaya yang sampai di bumi hanya sedikit.
Pada hari pertama penciptaan hanya ada sedikit cahaya di bumi, tetapi cahaya yang sedikit ini sudah bisa membedakan antara siang dan malam (kejadian 1 : 3-5), mengingat atmosfer bumi belum ada, sehingga cahaya tidak perlu difilter oleh atmosfer bumi karena atmosfer belum diciptakan.
Bisa jadi proses ini adalah proses penciptaan pada Kejadian 1 ini adalah terciptakan galaksi bima sakti (tempat bumi berada), dimana dalam galaksi bima sakti sistem tata surya berada di belahan ( sisi ) galaksi Bimasakti. Sedangkan di jagad raya ini galaksi jumlahnya jutaan bahkan milyaran galaksi di jagat raya dan dalam satu galaksi terdapat milyaran planet dan benda angkasa lainnya. Sehingga sumber cahaya selain matahari adalah
pusat galaksi bima sakti (Milky Way), atau bisa jadi pada hari pertama ini yang dimaksud terang adalah galaksi . Seperti gambar di bawah ini.
Gambar : Galaksi Bima sakti - lihat posisi matahari di sisi galaksi dan bandingkan intensitas cahaya antara matahari dan pusat galaksi
Dalam ilmu astronomi banyak planet yang lebih besar dan lebih terang dari matahari semisal Sirius , Pollux , Aldebaran, Rigel, Antares, VV Cephei A, VV Canis Majoris. Dan ketika Matahari di ciptakan maka cahaya - cahaya ini terkalahkan, bukan karena matahari lebih terang, tetapi karena matahari lebih dekat dengan bumi. Menurut kami Alkitab (Kejadian 1 : 1-5) secara tidak langsung menjelaskan tentang konsep galaksi, dimana terang dari galaksi menerangi bumi ketika matahari belum diciptakan.
HARI KE-2 ( Kejadian 1 : 6 - 8 )
- Cakrawala ( ditengah segala air ) ---> atmosfer
Pada hari kedua ini secara ilmu pengetahuan cakrawala lebih dikenal dengan atmosfer bumi. Yang berfungsi untuk melindungi bumi dari pancaran sinar gama, sinar Ultra violet, melindungi dari jatuhnya meteorid dll.
HARI KE-3 ( Kejadian 1 : 9 - 13 )
- Laut dan Darat
- Tumbuhan
Tumbuhan yang diciptakan adalah tumbuh- tumbuhan berbiji, pohon yang menghasilkan buah yang berbiji. Tumbuhan disini bukan tumbuhan semak, dan bukan tumbuhan padang dan hujan belum turun ( kejadian 2 :5 )
HARI KE-4( Kejadian 1 : 14 - 19 )
- Benda - benda penerang di angkasa ( matahari, bulan, bintang ) ---> sebagai penentu / tanda penunjuk masa yang tetap, hari dan tahun ( Kejadian 1 : 14 )
Pada hari ke-4 Allah Yehuwah menciptakan benda penerang ( matahari, bulan dan bintang ). Benda penerang ini berbeda dengan penciptaan hari ke-1. Jika pada hari pertama bumi diterangi oleh benda penerang lain dimana bumi belum ada atmosfer sehingga cahaya dari sumber lain masih bisa membedakan siang dan malam walaupun hanya remang- remang. Tetapi cahaya yang diciptakan pada hari pertama ini berasal dari pusat Galaksi bima sakti.
Dan ketika benda penerang ini diciptakan maka cahaya di bumi lebih terang, karena jarak matahari, bulan lebih dekat dari bumi. Jika kita berandai - andai matahari akan padam maka kemungkinan bumi masih mendapat cahaya dari pusat galaksi atau dari sumber cahaya lainnya di alam semesata ini.
Gambar ilustrasi dari sumber Mutoha.blogspot.com
HARI KE-5 ( Kejadian 1 : 20 - 23 )
- Hewan air dan burung - burung ( memberkati untuk berkembang biak )
Pada hari ke-5 Allah Yehuwah memberkati ciptaannya untuk berkembang biak.
HARI KE-6 ( Kejadian 24 - 30 )
- Hewan darat
- Manusia ( memberkati untuk berkembang biak dan menaklukkan bumi serta berkuasa atas hewan )
( Tumbuhan berbiji / tumbuhan buah yang berbiji sebagai makanan manusia dan tumbuhan hijau sebagai makanan hewan )
Pada hari ke-6 Allah sekali lagi memberkati manusia untuk berkembang biak dan menaklukkan bumi. Pada hari ke-6 ini Allah lebih dahulu menciptakan hewan darat kemudian baru menciptakan manusia menurut gambar-Nya sendiri.
HARI KE-7 ( Kejadian 2 : 1-3 )
TUHAN berhenti dan beristirahat ---> Tuhan memberkati dan menguduskan hari ke-7
Dari proses penciptaan alam semesta ini Alkitab ingin menjelaskan bahwa Alam semesta ini memiliki permulaan. Kenyataan ini berbeda dengan fakta pada era Abraham bahwa mitos mitos kuno justru menjelaskan bahwa alam semesta tidak diciptakan tetapi terbentuk dari sesuatu yang acak lalu berkembang menjadi teratur, ini adalah awal pendapat logika empirik. Ini adalah bukti sejak awal Alkitab memang berbeda. Dan pada era saat ini Alkitab juga tidak sesuai dengan pendapat dengan para astronomi yang mengatakan bahwa jagad raya hanya akumulasi materi yang tidak mempunyai awal dan sudah ada sejak waktu yang tidak terbatas dan tidak ada momen " penciptaan ". Disisi lain para teolog berpendapat bahwa jagad raya ini diciptakan oleh TUHAN.
0 comments:
Post a Comment