Bagaimana Menjadi Garam Dunia dan Terang Dunia


Bacaan : Matius 5 : 13 - 16


Dari Khotbah Yesus Kristus di bukit salah satunya tentang menjadi garam dunia dan terang dunia seperti yang tertulis dalam Matius 5 : 13-16 sebagai berikut :

13. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Ketika Al Qur'an menyatakan bahwa hanya ayat ayat Al Qur'an yang luar biasa dan tidak ada kitab yang lebih luar biasa seperti Al Qur'an seperti yang tertulis dalam Al Baqarah 23. " Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. "

Kami mencoba mencari ayat ayat dalam Al Qur'an yang kualitas dan nilainya seperti Matius 5 : 13 - 16 yaitu tentang menjadi garam dunia dan terang dunia. Dari berbagai kata kunci yang kami masukkan seperti garam dunia atau kata " garam " - " terang " - " manfaat " - " bermanfaat " - " berguna " - ' terang dunia " dan beberapa kata kunci yang menunjukkan bermanfaat bagi lingkungan kami tidak menemukannya. 
Pada kesempatan ini kami memberi kesempatan kepada anda untuk membantu kami menemukan kata sepadan seperti yang tertulis dalam Matius 5 : 13 - 16.

Mari kita kembali ke topik bahasan kita yaitu menjadi garam dunia dan terang dunia sesuai dengan bacaan kita seperti pada Matius 5 : 13-16. Sebenarnya banyak sekali postingan tentang menjadi " garam dan terang dunia " silahkan anda masukkan kata kunci tersebut pada mesin pencari google maka anda akan menemukan banyak sekali informasi dan uraian tentang menjadi garam dan terang dunia.

Sebenarnya maksud ajaran Yesus Kristus ini adalah bagaimana manusia bisa bermanfaat bagi orang lain, bisa berguna bagi manusia lainnya. Ajaran ini sebenarnya berlaku bagi semua manusia tanpa dibatasi oleh golongan dan agama yang dianut.
Pertanyaan yang sempat muncul adalah mengapa Yesus mengambil perumpamaan garam dan terang ? sebenarnya banyak sekali ajaran Yesus Kristus yang serupa dengan bacaan tersebut diatas tetapi topik kita adalah Matius 5 : 13-16.. Yang intinya bagaimana agar saya dan anda bisa bermanfaat bagi orang lain.

Kenapa kami mengatakan bahwa firman ini berlaku bagi siapa saja tanpa dibatasi oleh golongan maupun agama; silahkan anda simak bacaan Matius 5 : 13 - 16 berulang ulang kali agar benar benar mengerti dan memahami. Firman Tuhan diatas menyebutkan kata " kamu " . Kata kamu itu bersifat umum dan tidak dibatasi oleh golongan dan agama tertentu saja.

Fungsi garam itu bermacam macam selain untuk memberi rasa pada masakan juga untuk pengawetan makanan dan masih banyak lagi yang lainnya. Kami tidak akan membahas tentang fungsi dan manfaat garam tetapi fokus pada topik. Yesus Kristus mengajarkan kepada kita supaya kita bisa menjadi garam dunia dan terang dunia.

Pernahkan anda membayangkan jika anda menjadi sebungkah atau sesendok garam ? menurut anda apa yang terjadi pada garam ketika anda menambahkannya pada masakan ?. 
Karena sifat garam adalah mudah larut dalam air maka garam yang anda tambahkan pada masakan akan larut, akan berbaur dengan bahan bahan yang lain. Garam akan meresap pada bahan masakan dan memberikan rasa asin. Sehingga jika anda ingin menjadi garam dunia anda harus menyiapkan hati dan jiwa untuk siap berkorban. Seperti sifat alami garam yang rela dirinya hancur ( larut ) bersama air untuk menjadikan masakan menjadi asin.

Tahukah anda berapa harga garam di sekitar anda ? untuk Indonesia atau negara lain harga garam sangat murah dan sebagian besar harga garam tidak melebihi harga minyak bumi. Karena harganya yang murah inilah maka garam dapat terbeli oleh semua orang. Sumberdaya alam sebagai sumber garam juga tersedia yaitu air laut, bahkan 70 % luas permukaan bumi adalah laut. Sehingga selama ada laut maka stok garam akan selalu ada.

Penambahan garam dalam jumlah yang pas akan memberikan rasa nikmat pada masakan tetapi sebaliknya jika jumlah garam terlalu sedikit maka masakan masih kurang sedap, atau apabila jumlah garam terlalu banyak juga berdampak tidak enaknya masakan. Maka kebutuhan garam untuk menyedapkan makanan juga dalam porsi tertentu. Hal ini berbeda jika garam dimanfaatkan untuk keperluan yang lain. Atau apa guna garam jika garam yang dimasukkan kedalam masakan terbungkus oleh kantong plastik !, maka garam tersebut juga tidak ada manfaatnya karena terhalang oleh kantong plastik. Walaupun garam dalam plastik harus di panaskan hingga bentuk garam dalam kantong plastik telah berubah menjadi cair, tetap saja tidak ada manfaatnya. Jika garam dalam kantong plastik ingin memberikan manfaat maka hendaknya membuat lubang atau merusak kantong plastik sehingga garam dapat terdistribusi dan melarut dengan masakan dan hanya tertinggal kantong plastiknya saja. Atau seperti ayat 13 yaitu garam yang secara alami memiliki rasa asin karena satu dan lain hal menjadi tawar atau tidak berasa maka tidak ada gunanya. Garam harus tetap memberikan ciri khasnya yaitu asin dan rasa asin ini hendaknya bisa membaur dan menyatu serta terserap dalam bahan masakan lainnya.

Apa yang bisa anda pelajari dari ilustrasi di atas ? bahwa Yesus Kristus mengajarkan bahwa setiap orang supaya bermanfaat bagi orang lain. Dan yang harus di garis bawahi adalah setiap orang yang akan menjadi garam dunia maka dia harus rela berkorban. Rela memberikan dirinya untuk berbaur dan tetap memiliki ciri khas.

Demikian juga dengan menjadi terang, hendaknya terang itu tidak hanya menerangi diri sendiri tetapi terang itu hendaknya bisa menerangi lingkungan sekitar sumber terang. Manjadi terang juga mempunyai maksud yang serupa dengan menjadi garam dunia yaitu bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Dan satu hal yang sangat penting dari ajaran Yesus Kristus tentang menjadi garam dunia dan menjadi terang dunia seperti yang tertulis dalam Matius 5 : 13 - 16 diatas adalah menjadi garam dunia atau terang dunia yang bermanfaat bagi lingkungan bukan untuk diri kita sendiri. Ketika kita telah menjadi garam atau terang itu semata mata bukan karena saya atau anda ( sang aku manusia ) tetapi agar Allah bisa di muliakan dan Allah bisa semakin memberi manfaat ( garam dan terang ), sehingga melalui diri kita ( yang telah menjadi garam dunia dan terang dunia ) Allah saja yang semakin mulia dan di tinggikan.

Menjadi garam dunia atau menjadi terang dunia bukan untuk memperoleh pahala atau bukan untuk menyuap Allah atau supaya Allah berkenan kepada kita. Menjadi garam dunia atau menjadi terang dunia bukan untuk kepentingan diri kita sendiri ( sang aku manusia ) tetapi murni untuk Allah sendiri. Karena siapa sih manusia itu sehingga Allah mengindahkannya / mempedulikannya. Biarlah itu terjadi bukan atas kehendak kami manusia tetapi seluruhnya atas kehendak Allah sendiri.




Salam,

Dwi Hartoyo, SP
Share on Google Plus

About Restsindo

0 comments:

Post a Comment