CARILAH KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA; MAKA SEMUANYA AKAN DITAMBAHKAN




Pernahkan anda berfikir tentang kebenaran Firman Allah seperti yang tertulis dalam Matius 6 : 33 dan Lukas 12 : 31 sebagai berikut :

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. "
Kedua bacaan diatas dalam penjelasan Yesus Kristus perihal kekawatiran, tetapi dengan tidak mengurangi arti yang sebenarnya dari isi bacaan tersebut diatas kami mengajak anda untuk merenungkan dari sudut pandang yang berbeda. Kami ingin fokus membahas dan menggaris bawahi mengenai kalimat " Carilah dahulu Kerjaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu "
Apa yang dimaksud dengan carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya ? Banyak khotbah yang menjelaskan kalimat tersebut dengan mendahulukan kehidupan Rohani daripada kehidupan duniawi. Itu adalah penjelasan secara umum. Pada postingan kali ini kami mencoba memberikan pengertian baru terkait dengan penyataan Yesus Kristus tentang " carilah dahulu Kerjaan Allah dan kebenarannya , maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. " seperti yang tertulis dalam Matius 6 : 33 diatas.
Manusia di dunia ini semua disibukkan dengan mencari uang, mencari kekayaan, mencari hal-hal yang memuaskan daging, mengakibatkan jika tidak berhasil atau tidak mencapai tujuan, banyak yang putus asa, patah semangat, hidup dalam ketakutan, kuatir dan tidak sedikit yang bunuh diri. Itulah kehidupan yang terjadi di bumi, 1 Yoh. 2:15-17. Pesan buat kita janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada didalamnya, sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia, dan dunia ini akan lenyap, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya, bagaimana? "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya", yaitu percaya kepada Tuhan Yesus Kristus meskipun situasi tidak menentu dan keadaan ekonomi kita serba tidak ada dan buntu tetapi kita percaya ada pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus, Roma 4:18-22, mengatakan itu diperhitungkan sebagai kebenaran.
Kebenarannya juga berbicara soal Kerajaan yang tidak tergoncangkan yaitu Kerajaan Sorga dan Rajanya Tuhan Yesus Kristus, sedangkan kerajaan-kerajaan yang saat ini ada didunia semua hanya sementara, semuanya akan lenyap, semua akan dihabisi (Daniel 2:44). Kebenarannya juga berbicara bahwa Kerajaan Surga bukan soal makanan dan minum, tetapi soal kebenaran damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:17).
Ajakan untuk kita semua agar kita memposisikan diri sebagai anak-anak Allah, anak-anak Kerajaan Allah, dimanapun kita berada karena pada waktunya kita akan memerintah bersama Tuhan Yesus dalam kerajaanNya.
Hari-hari ini usahakan kita hidup benar, hidup kudus, melakukan kehendakNya dan menyelesaikan pekerjaanNya (Yoh. 4:34), bawa standard kehidupan rohani kita kepada standard surga, memiliki inovasi-inovasi baru tentang Kerajaan Surga, tentang kemuliaan Allah, menjadi orang-orang yang agresif dengan roh yang menyala-nyala.
Menghadapi hidup hari-hari ini, jadilah orang yang pantang menyerah dan terus berdoa, membangun hubungan intim dengan Tuhan Yesus Kristus. Maju terus, pandang Dia, Haleluya! Jadilah mempelai-mempelai Kristus yang hidup berkenan kepadaNya.
Terus terang pertanyaan tersebut telah menjadi pergumulan kami beberapa waktu yang lalu, tetapi puji Tuhan kami telah menemukan jawabannya. Sebenarnya hal ini adalah untuk diri kami sendiri tetapi setelah dipertimbangkan masak masak tidak ada salahnya jika kami juga berbagi hikmat kepada anda. Bacaan diatas menyebutkan carilah dahulu " Kerjaan Allah " . Kerajaan Allah ? banyak anggapan yang menyatakan bahwa Kerajaan Allah adalah Sorga ? Benarkah Kerajaan Allah itu Sorga ? Sebelum membahas lebih lanjut mari kita selidiki apa benar yang dimaksud Kerjaan Allah adalah Sorga ?
Ada sebuah pepatah dan sekaligus pertanyaan yaitu apa yang anda harapkan masuk surga dan berbahagia atau selalu disertai / beserta Tuhan ? mungkin sebagian besar dari anda sudah sering mendengar hal ini. Kemudian apa jawaban saudara ?
Jika saudara menjawab masuk sorga dan berbahagia maka itu adalah jawaban semua orang, siapa orang yang tidak ingin hidupnya bahagia dan pada puncaknya masuk sorga. Pertanyaan selanjutnya adalah jika anda hidup bahagia di bumi apakah ada jaminan anda bisa masuk sorga ?
Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah sorga yang seperti apa yang anda harapkan ?. Pemahaman sorga menurut pandangan banyak orang adalah sebuah tempat yang penuh dengan kebahagiaan - penuh suka cita dan semua hal yang serba positif - serba ada, dan semuanya diberikan secara gratis; menurut Al Qur'an seperti yang sudah pernah kami posting sebelumnya bahwa Sorga menurut Al Qur'an adalah puncak penyaluran nafsu nafsu ( silahkan klik disini ), tetapi intinya adalah sesuatu yang serba positif seperti uraian kami sebelumnya.
Kalau menurut kami pemahaman sorga di atas tidak salah, dan pemahaman tersebut mengandung pemahaman bahwa manusia sesungguhnya ingin bahagia, dan bahagia manusia tentu saja berbeda beda seorang akan yang lain karena menusia memiliki standart sendiri sendiri. Lalu bagaimana menurut anda tentang bahagia dari cara pandang iblis dan teman temannya ? , kami tidak bermaksud menghakimi si Iblis dan teman temannya tetapi kami ingin memberikan pemahan yang berbeda, bahwa bahagia menurut Iblis adalah bisa merayu dan menggoda manusia karena walaupun menurut akal manusia aneh tetapi mengingat tugas utama iblis adalah menggoda; dan Sorga bagi Iblis adalah Neraka, dan neraka bagi Iblis adalah Sorga ! Hal hal yang paling positif bagi si Iblis adalah Neraka dan hal hal negatif bagi iblis adalah Sorga. Itulah sebabnya kami katakan bahwa sorganya Iblis adalah Neraka, sehingga jika ditanyakan kepada Iblis apa harapan akhirnya adalah masuk sorga yaitu neraka.
Itulah sebabnya ada tertulis bahwa Sorga dan Neraka adalah dua hal yang berbeda dan hanya dipisahkan oleh garis transparan sebesar seperseribu dari sehelai rambut. Walaupun batasnya sangat tidak jelas tetapi diantara penghuni masing masing tidak akan bisa menyeberang. Dalam kisah Lazarus dan orang kaya dalam Lukas 16 : 23 menyatakan bahwa orang kaya dapat melihat Lazarus di pangkuan Abraham.
Dari gambaran tersebut diatas kami ingin menunjukkan bahwa rasa positif ( bahagia, benar, suka cita , kedamaian dll ) itu berbeda beda. Bahagia seorang akan yang lain berbeda; bahagia mahluk ciptaan Tuhan yang satu dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lain juga berbeda. Dan ada lagi yang lebih harus direnungkan adalah ketika kita telah menemukan rasa bahagia atau rasa positif
Pemahaman tentang sorga ternyata juga berbeda beda, sorga menurut Al Kitab dengan Sorga menurut Al Qur'an juga berbeda. Padahal pemahaman umum manusia tentang sorga adalah tempat yang serba menyenangkan ( serba Positif ) , boleh dibilang pemahaman tentang sorga memiliki memiripan tetapi antar pribadi satu dengan pribadi lainnya berbeda, antar agama satu dengan agama lainnya juga berbeda, antar aliran dalam satu agama ternyata juga berbeda.
Jikalau sorga itu berbeda beda ternyata apa yang membuatnya berbeda ? yang membuatnya berbeda adalah keinginan dan angan angan manusia. Manusia membayangkan sorga itu sedemikian sehingga manusia berlomba lomba untuk menggapainya, berusaha mendapatkannya sesuai dengan yang diharapkan. Ini yang justru berbahaya karena dapat menyebabkan kekecewaan ketika paham sorga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Padahal sorga atau neraka adalah wewenang Tuhan. Tuhan dapat menjadikan Neraka itu Sorga atau sebaliknya menjadikan Sorga itu neraka.
Dari ulasan kami diatas kami ingin menunjukkan bahwa Kerajaan Allah yang dimaksud dalam Bacaan Matius 6 : 33 tersebut diatas bukanlah Sorga dalam pengertian sebuah tempat sesuai dengan harapan dan angan angan manusia. Kebali kepada pertanyaan terdahulu jika anda disuruh memilih masuk sorga dan hidup bahagia atau selalu bersama Tuhan ?
Jika pilihannya adalah memilih masuk sorga dan hidup bahagia maka perlu di pertanyakan lebih dalam lagi ? bahagia yang seperti apa ? apa bahagia seperti yang di harapkan dan dibayangkan oleh manusia ?
Hal ini berbeda jika anda memilih selalu bersama Tuhan. Karena jika anda selalu bersama Tuhan dan Tuhan selalu menyertai anda maka dimanapun dan bagaimanapun maka hidup anda akan selalu bahagia, dimanapun dan apapun disitu ada sorga. Sekalipun anda tinggal di neraka tetapi jika Tuhan selalu menyertai dan bersama sama dengan anda maka neraka itu menjadi sorga.
Apakah anda paham maksud tulisan kami diatas ?
Carilah Dahulu Kerajaan Allah – Banyak orang mengatakan bahwa orang yang mengikut Tuhan pasti hidupnya senang, aman, damai sejahtera, penuh berkat, dan lain sebagainya. Pernyataan tersebut tidaklah salah, penyertaan Tuhan memang nyata atas kita. Dia selalu buka setiap jalan saat tiada jalan, Dia selalu menopang saat kita jatuh dan tidak membiarkan kita sampai tergeletak.
Tapi apakah itu kita dapatkan secara cuma-cuma? Jawabannya tidak! Dalam Matius 6 : 33 jelas dikatakan, " Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Jelas ada harga yang harus kita bayar untuk mendapatkan kenikmatan duniawi. Tuhan akan senantiasa memberkati kita jika kita mau mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya.
Mencari kerajaan Allah dan kebenarannya maksudnya adalah kita menjadikan Yesus sebagai Tuhan atas seluruh aspek hidup kita. Dengan kata lain menempatkanNya sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Kebanyakan orang kristen memiliki pemikiran yang salah, mereka akan mencari semuanya yang akan ditambahkan daripada mencari kerajaan Allah dulu. Dalam doa-doa kita kebanyakan kita meminta yang ditambahkan daripada kehendak Allah. Tuhan bukan tidak ingin memberkati anak-anakNya tetapi Ia ingin kita lebih dulu menjadikanNya sebagai Tuhan atau prioritas utama dalam seluruh aspek hidup kita. Oleh sebab itu dalam doa Bapa kami, kata datanglah kerajaanMu jadilah kehendakmu ditempatkan lebih dulu dari doa meminta berkat / makanan.
Untuk menguji apakah kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya itu tidak susah. Misalnya saat ini ada yang menawarkan kita uang 1 milyar tanpa pamrih apapun dan juga tersebut adalah uang halal. Yang lebih meneguhkan lagi orang itu berkata bahwa ia merasa digerakkan oleh Tuhan. Dan sepertinya kita juga memerlukan uang itu untuk pelayanan rohani. Reaksi kita terhadap tawaran itu bisa menunjukkan apakah kita mencari kerajaan Allah dulu atau tidak. Bisa jadi itu memang adalah kehendak Tuhan tetapi bisa juga bukan.
Bila kita memang menempatkanNya sebagai prioritas utama maka kita seharusnya berdoa dulu dan menyerahkannya kepada Tuhan agar kehendakNya yang terjadi. Tetapi bila kita berfokus kepada semua yang ditambahkan itu maka kita akan langsung menerima pemberian itu tanpa mencari dahulu kehendak Tuhan. Pernyataan ini sepertinya bernada sangat munafik bagi banyak orang. Ini bukan masalah munafik atau tidak melainkan kebenaran yang seharusnya kita lakukan
Ada beberapa pengertian tentang kalimat " Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33) diantaranya adalah :
  • Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu.
  • Jadi, carilah dahulu Kerajaan Allah dan lakukanlah hal-hal yang baik yang dikehendaki-Nya. Setelah itu, semua yang lain yang kamu butuhkan akan diberikan kepadamu.
  • dan Ia akan memberikannya kepada kalian, jika kalian mengutamakan Dia dan hidup menurut kehendak-Nya.
Pasal Mat 5:1-7:29, yang biasanya disebut Khotbah Kristus di Bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Allah dengan mana semua orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah (Gal 2:20) dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita (Rom 8:2-14; Gal 5:16-25). Semua orang yang menjadi anggota Kerajaan Allah harus lapar dan haus akan kebenaran yang diajarkan dalam Khotbah Kristus ( Mat 5:6 )
Dalam Matius 6:33: " Mereka yang mengikut Kristus dihimbau untuk mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya atas segala hal lain " . Kata kerja " mencari " menunjuk terjadinya keasyikan terus-menerus ketika mencari sesuatu, atau berusaha dengan sungguh-sungguh dan tekun untuk memperoleh sesuatu (bd. Mat 13:45). Kristus menyebutkan dua hal yang harus kita cari:
  1. "Kerajaan Allah" -- kita harus berusaha sungguh-sungguh agar kepemimpinan dan kuasa Allah dinyatakan melalui kehidupan dan kebaktian kita. Kita harus berdoa agar Kerajaan Allah akan datang dengan kuasa yang luar biasa dari Roh Kudus untuk menyelamatkan orang berdosa, menghancurkan kuasa setan, menyembuhkan orang sakit, dan meninggikan nama Tuhan Yesus
  2. "Kebenaran-Nya" -- melalui Roh Kudus kita harus berusaha untuk menaati perintah Kristus, memiliki kebenaran Kristus, tetap terpisah dari dunia, dan menunjukkan kasih Kristus terhadap semua orang (bd. Fili 2:12-13).

ARTI KERAJAAN ALLAH
Sifat Kerajaan Allah. 

Kerajaan Allah (Kerajaan Sorga) mengandung pengertian Allah yang datang ke dunia untuk menyatakan kuasa, kemuliaan, dan hak-hak-Nya melawan kekuasaan Iblis dan garis haluan dunia yang sekarang ini. Kerajaan Allah merupakan pengertian yang lebih luas daripada keselamatan atau gereja; Kerajaan Allah ialah Allah mengungkapkan diri-Nya dengan penuh kuasa dalam semua karya-Nya.
  1. Kerajaan itu adalah terutama pernyataan kuasa ilahi yang sedang bertindak. Allah memulai pemerintahan-Nya secara rohani di bumi ini di dalam hati dan di antara umat-Nya (Yoh 14:23; 20:22). Ia datang ke dunia dengan penuh kuasa (Yes 64:1; Mr 9:1; 1Kor 4:20). Kita tidak boleh memandang kuasa Allah ini sebagai kuasa yang jasmani atau politis, tetapi sebagai kuasa yang rohani. Kerajaan itu bukanlah sebuah teokrasi yang bersifat religius-politis; itu tidak juga menjalankan kekuasaan sosial atau politis atas kerajaan di dunia ini (Yoh 18:36). Pada waktu ini Allah tidak bermaksud untuk menebus dan membaharui dunia melalui suatu gerakan sosial atau politis, atau melalui suatu tindakan kekerasan (Mat 26:52; Dunia sepanjang zaman ini akan tetap merupakan musuh Allah dan umat-Nya (Yoh 15:19; Rom 12:1-2; Yak 4:4; 1Yoh 2:15-17; 4:4). Pemerintahan Allah dalam bentuk hukuman langsung dan kekerasan hanya akan terjadi pada akhir zaman ini (Wahy 19:11-21).
  2. Karena Allah menyatakan diri dengan kuasa, dunia memasuki suatu keadaan krisis. Pernyataan kuasa Allah memenuhi kerajaan Iblis dengan ketakutan (Mat 4:3-9; 12:29; Mr 1:24), dan setiap orang diperhadapkan pada keputusan apakah akan tunduk kepada pemerintahan Allah atau tidak (Mat 3:1-2; 4:17; Mr 1:14-15). Syarat yang mendasar dan penting untuk memasuki Kerajaan Allah ialah, "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Mr 1:15).
  3. Memasuki dunia dengan kuasa ilahi meliputi:
    (a) kuasa rohani atas pemerintahan dan kerajaan Iblis (Mat 12:28; Yoh 18:36) -- kedatangan Kerajaan Allah merupakan awal kehancuran pemerintahan Iblis (Yoh 12:31; 16:11) dan pembebasan umat manusia dari kuasa setan (Mr 1:34,39; 3:14-15; Kis 26:18) dan dari dosa (Rom 6:1-23);
    (b) kuasa untuk mengadakan mukjizat dan menyembuhkan orang sakit (Mat 4:23; 9:35; Kis 4:30; 8:7;
    (c) pemberitaan Injil, yang menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Mat 11:5; Yoh 16:8-11; Kis 4:33);
    (d) penyelamatan dan pengudusan bagi orang yang bertobat dan percaya kepada Injil (Yoh 3:3; 17:17; Kis 2:38-40; 2Kor 6:14-18; dan
    (e) baptisan dalam Roh Kudus agar menerima kuasa untuk bersaksi bagi Kristus
  4. Bukti yang perlu bahwa seseorang sedang mengalami Kerajaan Allah ialah kehidupan yang penuh dengan "kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rom 14:17).
  5. Kerajaan Allah ini mempunyai aspek yang berhubungan dengan masa kini dan masa yang akan datang. Kerajaan itu merupakan suatu kenyataan yang sekarang di dalam dunia ini (Mr 1:15; Luk 18:16-17; Kol 1:13; Ibr 12:28), namun pemerintahan dan kuasa Allah belum benar-benar diwujudkan. Pekerjaan dan pengaruh Iblis serta orang fasik akan terus berlangsung hingga akhir zaman (1Tim 4:1; 2Tim 3:1-5; Wahy 19:19-20:10). Penyataan yang akan datang dari kemuliaan, kuasa, dan Kerajaan Allah akan terjadi ketika Yesus kembali untuk menghakimi dunia (Mat 24:30; Luk 21:27; Wahy 19:11-20; 20:1-6). Penggenapan Kerajaan Allah pada akhirnya akan datang ketika Kristus menang secara mutlak atas semua kejahatan dan perlawanan serta menyerahkan Kerajaan itu kepada Allah Bapa (1Kor 15:24-28; Wahy 20:7-21:8;
Perjanjian Baru memberikan banyak keterangan tentang peranan orang percaya dalam Kerajaan Allah.
1) Orang percaya bertanggung jawab untuk senantiasa mencari Kerajaan Allah dalam segala manifestasinya; mereka hendaknya lapar dan dahaga akan kehadiran dan kuasa Allah, baik dalam kehidupan mereka sendiri maupun di kalangan persekutuan Kristen

2) Dalam Mat 11:12 Yesus memberikan keterangan tambahan mengenai sifat umum Kerajaan Allah. Di situ Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Sorga hanya dapat direbut oleh orang yang kuat, yang sungguh-sungguh mau melepaskan diri dari perbuatan dosa umat manusia untuk berbalik kepada Kristus, Firman-Nya dan jalan- Nya yang benar. Meskipun pengorbanan yang diminta itu besar, orang seperti itu dengan giat mencari Kerajaan itu dalam segenap kuasa-Nya. Dengan kata lain, mengalami Kerajaan Sorga dengan semua berkatnya menuntut usaha yang sungguh- sungguh dan pengerahan tenaga yang terus-menerus -- perjuangan iman yang disertai kehendak yang kuat untuk melawan Iblis, dosa, dan sering kali masyarakat yang sudah rusak.
3) Kerajaan Allah bukan bagi mereka yang jarang berdoa atau yang berkompromi dengan dunia, mengabaikan Firman Allah, dan hampir tidak mempunyai kelaparan rohani. Kerajaan itu adalah bagi pria yang seperti Yusuf (Kej 39:9), Natan (2Sam 12:7), Elia (1Raj 18:21), Daniel dan tiga orang temannya (Dan 1:8; 3:16-18), Mordekhai (Est 3:4-5), Petrus dan Yohanes (Kis 4:19-20), Stefanus (Kis 6:8; 7:51) dan Paulus (Fili 3:13-14). Kerajaan itu bagi wanita seperti Debora (Hak 4:9), Rut (Rut 1:16-18), Ester (Est 4:16), Maria (Luk 1:26-35), Hana (Luk 2:36-38), dan Lidia (Kis 16:14-15,40).
Mengenai sifat sesungguhnya Kerajaan Kristus dan maksud penebusannya, tiga hal perlu diperhatikan:
  1. 1Yang bukan Kerajaan Kristus. Kerajaan Kristus "bukan dari dunia ini". Kerajaan tersebut tidak berasal dari dunia ini, dan juga tidak berusaha untuk mengambil alih sistem dunia ini. Yesus tidak datang untuk mendirikan suatu pemerintahan teokratis yang politis-religius atau bercita-cita untuk menjadi penguasa dunia. Yesus menyatakan bahwa seandainya itu yang dimaksudkan oleh-Nya maka hamba-hamba-Nya akan melawan. Karena memang kerajaan-Nya tidak demikian sifatnya, mereka tidak mengangkat senjata untuk memberikan peluang bagi Yesus untuk memajukan maksud-Nya di dunia (bd. Mat 26:51-52). Mereka tidak bersekutu dengan partai politik atau golongan sosial atau organisasi sekular untuk mendirikan Kerajaan Allah. Hamba-hamba-Nya menolak untuk mengubah salib menjadi usaha yang sombong untuk memerintah "masyarakat". Daripada menggunakan senjata duniawi (2 Kor 10:4), para pengikut Yesus dipersenjatai hanya dengan perlengkapan perang rohani (Ef 6:10-18). Hal ini tidak berarti bahwa para murid Yesus acuh tak acuh saja terhadap tuntutan Allah mengenai pemerintahan yang adil, keadilan, kedamaian atau pembatasan pelanggaran hukum. Orang Kristen harus mengumandangkan "pesan nubuat" kepada pemerintah mengenai tanggung jawab moralnya kepada Allah.
  2. Yang merupakan Kerajaan Kristus. Kerajaan Kristus, yaitu Kerajaan Allah, meliputi kepemimpinan, ke-Tuhanan, kuasa, dan kegiatan rohani Kristus di dalam kehidupan semua orang yang menerima Dia dan menaati Firman kebenaran-Nya (ayat Yoh 18:37). Kerajaan Allah adalah "kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rom 14:17). Kerajaan Allah melawan kekuatan-kekuatan Iblis dengan perlengkapan rohani (lih. Mat 12:28; Luk 11:20; Kis 26:18; Ef 6:12). Peranan gereja ialah sebagai hamba Yesus Kristus dan bukan penguasa dunia dewasa ini. Kekuatannya bukanlah kuasa duniawi, melainkan salib; penderitaan dan penolakannya oleh dunia merupakan kemuliaannya (2Kor 3:7-18). Hanya dengan menyangkal kuasa dunia gereja PB menemukan kuasa Allah. Gereja dewasa ini berhadapan dengan pilihan yang sama; hanya dengan kehilangan nyawanya di dunia ini gereja akan menemukan dirinya di dalam Allah
  3. Yang akan merupakan Kerajaan Kristus. Di masa depan, kerajaan dan pemerintahan Kristus akan di langit baru dan bumi baru; hal ini akan terjadi setelah Dia datang ke bumi untuk menghakimi bangsa-bangsa, membinasakan antikristus, memerintah di dunia ini selama seribu tahun dan kemudian melemparkan Iblis dalam lautan api untuk selama-lamanya (Wahy 19:11-20:15).
    (Mat 3:2) (jerusalem: Bertobatlah) Kata Yunani "metanoia" yang diterjemahkan dengan "bertobat" berarti: perubahan hati, ganti haluan hidup. Boleh diterjemahkan dengan kata Indonesia "berbalik" juga, asal diberi arti keagamaan
1Kor 4:20 "Kerajaan Allah" menyatakan dirinya dalam kuasa. Demikian, warga kerajaan itu harus memiliki lebih dari sekadar pembicaraan ataupun berita; mereka harus juga menyatakan kuasa Roh (1Kor 2:4; Kis 1:8). Dalam PB ini meliputi kuasa untuk menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yoh 16:8), untuk membawa mereka kepada keselamatan (ayat 1Kor 4:15; Kis 26:16-18), untuk mengadakan mukjizat
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. " ( Matius 6 : 33 )
Memahami kalimat diatas sekali lagi kami menekankan adalah bahwa sesungguhnya manusia itu lemah dan tak berdaya, untuk itu undanglah Allah untuk hadir dan senantiasa tinggal di dalam hati kita. Untuk itu marilah kita senantiasa menyiapkan hati untuk kehadiran Tuhan. Dan satu hal yang harus kita pahami bahwa untuk hadir atau tidak itu sepenuhnya adalah wewenang Allah. Manusia hanya bisa mempersiapkan tempat saja, dan selalu mengundang kehadiran Allah dalam setiap doa doa kita. Ketika Allah sudah bersedia untuk hadir dan tinggal di dalam hati kita maka akan ada hal hal yang luar biasa yang akan menyertai hidup dan kehidupan kita. Seperti tertulis Yohanes 15 : 4 " Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. "
Yohanes 15 : 9. "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
Apabila Allah sudah sudi untuk hadir dan tinggal didalam hati kita maka semuanya akan ditambah tambahkan kepadamu, walaupun kamu tidak memintanya.




Salam,

Dwi Hartoyo, SP
Share on Google Plus

About Restsindo

2 comments: