KEBENARAN YANG SEJATI



            Manusia sering kali melihat kebenaran hanya sepihak, kebenaran menurut dirinya atau kebenaran menurut sekelompok orang (kebenaran komunitas).
Tetapi apa itu kebenaran, kebenaran adalah Am , Amin dan lain-lain sebutannya; kebenaran adalah segala sesuatu yang sebenarnya atau sejatinya adalah ya dan tidak.
Kebenaran sejati adalah Kebenaran yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, kebenaran yang tidak dapat di hapuskan, kebenaran yang tidak akan ketinggalan jaman; kebenaran bukan sesuatu keyakinan sepihak, kebenaran yang tidak akan berubah oleh jaman, kebenaran yang tidak diperdebatkan atau tidak terbantahkan itu adalah kebenaran yang sejati, kebenaran yang mutlak/ absolute. Apakah ada kebenaran yang seperti itu ( kebenaran sejati ) ? ..... tentu saja ada. Dan kita manusia mudah kok menemukannya disekitar kita atau bahkan di dalam diri kita.

Jika kita menanyakan kepada saudara kita tentang kebenaran yang sejati pasti sebagian besar mengatakan bahwa kebenaran sejati adalah kebenaran Tuhan ? yang di tuliskan dalam kitab kitab Suci Agama. Jika itu jawaban pertanyaan tentang kebenaran sejati maka salah besar, mengapa karena manusia masih memperdebatkan kitab-kitab suci dan akhirnya membenarkan kitab sucinya sendiri dan cenderung memaksakan kepada orang lain untuk mengakui kebenarannya. Apa itu yang dinamakan kebenaran sejati ! tentu bukan itu yang kami maksud.
Untuk mempermudah pemahaman kita semua kami berikan gambaran singkatnya. Coba anda lihat sebuah benda, disarankan benda yang sangat besar misalnya sebuah rumah, atau sebuah bukit atau sebuah gunung; atau boleh juga jka kita memperhatikan sebuah benda yang lebih kecil misalnya mobil atau sepedah motor atau mungkin gajah atau kucing di rumah anda atau coba perhatikan korek atau monitor di depan anda. Coba perhatikan benda benda tersebut dengan seksama. Coba lihat dari sudut depan- dilihat dari sudut samping kiri atau samping kanan (90 derajat) dan lihat dari sudut belakang.
Apa ada perbedaan bentuknya ? jika jawaban anda tidak ada bedanya coba lihat pada benda-benda yang lebih besar misalnya mobil atau rumah. Kira-kira bentuknya jika dilihat dari sudut depan -dari sudut kiri/ kanan dan dilihat dari sudut belakang apa sama bentuknya ? pasti jawabannya tidak sama.
Jika objek yang sama dilihat oleh orang yang berbeda atau objek yang sama dilihat oleh beberapa orang dan coba tanyakan komentar mereka dengan meminta tolong untuk menggambarkan bentuk benda tersebut !!! pasti komentarnya berbeda. 

Kenapa bisa begitu padahal yang dilihat objeknya satu ( 1 ) ? karena setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda beda serta daya tarik yang berbeda-beda terhadap sebuah objek pengamatan.
Satu bentuk objek akan menghasilkan banyak sekali pendapat dan komentar, dan masing masing jika ditelaah ada benarnya. Pertanyaannya apakah pendapat yang berbeda beda itu disebut kebenaran yang sejati ? jika pertanyaan ini saya ajukan kepada anda apa pendapat anda !! .............................
Dari gambaran tersebut diatas kebenaran sejati adalah objek tersebut, itu kebenaran sejati. Kalau begitu pendapat pendapat yang berbeda beda dari komentar beberapa orang yang melihat objek tersebut bukan kebenaran sejati ?. Pendapat pendapat tentang sebuah objek itu yang disebut kebenaran sepihak. Kebenaran yang hanya dilihat dari sudut pandang mereka ( manusia ) sendiri-sendiri. Pertanyaan lebih jauh lagi adalah ketika pendapat pendapat yang berbeda sebagai akibat telah melihat objek, dan pendapat-pendapat itu diperdebatkan pula !!! Wah tambah ruwet aja jadinya. Padahal yang diperdebatkan adalah satu benda dimana masing-masing orang yang berdebat sama sama bisa melihat bentuk benda tersebut.
Lebih parah lagi karena tidak ada solusi akhirnya mereka membentuk kelompok kelompok, masing masing kelompok beranggotakan orang yang sependapat sehingga muncul yang namanya kebenaran kelompok / kebenaran komunitas. Tentu saja orang-orang yang ada dalam satu kelompok akan menyakini pendapat dalam kelompoknya dan menyalahkan kelompok yang lain. Hal ini yang telah terjadi dan dialami oleh manusia hingga hari ini.
Ini yang namanya Ego / Egoistis, jadi pengamatan - analisis-pendapat- komentar mengenai sebuah objek yang sama selalu dipengaruhi oleh ego manusia. Kenapa demikian karena memang sejak diri manusia menekankan segala sesuatu secara realistis, yang masuk akal, dan hal-hal yang tidak masuk akal dianggap gaib / magis. Kebenaran hanya dilihat dari sudut pandang akal saja, jika sesuatu tidak masuk akal maka dianggap pendusta / bohong / hisapan jempol belaka.

Ada beberapa definisi kebenaran sejati yang kami kutip dari beberapa pendapat yaitu :
  1. Kebenaran sejati tidak boleh terkunci oleh ruang dan waktu. 
  2. Kebenaran sejati kekal dan tidak berubah. ( Ingat bukan dari tiada menjadi ada, atau dari ada menjadi tiada, tapi kebenaran itu ada dalam kekekalannya, yang awal dan yang akhir = alpha dan omega ).
  3. Kebenaran sejati berada di atas budaya. Bukan berarti kebenaran melawan budaya. ( Tidak tergantung situasi dan kondisi ).
  4. Kebenaran sejati bersifat integrative. Tidak ada perkecualian di dalam kebenaran sejati. ( Tidak ada dosa besar = mortal sins, dan dosa kecil/remeh, berlaku universal seluruh alam ciptaan ).
  5. Kebenaran sejati tidak bisa bernilai rendah ( Filipi 4:8 menulis 6 unsur kebenaran sejati : benar = righteousness, suci, mulia, adil, manis, sedap didengar. ( Tidak berlaku amoral ). 
  6. Kebenaran itu harus dikerjakan, dibuktikan secara hidup. Kebenaran sejati bukanlah kebenaran yang diteorikan, tapi kebenaran yang hidup, yang dijalan kan oleh kebenaran itu sendiri.
( Pendapat ini diambil dari Deco (Einjil.com) )

Memahami kebenaran sejati maka manusia harus melepaskan Egonya dan dibimbing oleh kebenaran sejati. Atau dalam hal ini kita dibimbing oleh Roh Kudus mengapa ? karena Roh Kudus adalah kebenaran sejati, tetapi ketika Ego masih melekat kuat maka jangan berharap Roh Kudus dapat berkarya dalam diri kita. Banyak sekali pendapat yang mengatakan bahwa kebenaran sejati hanya bisa ditemukan di luar diri manusia, dalam hal ini kami tidak sepenuhnya sependapat karena inti untuk memahami dan mengetahu kebenaran sejati adalah manusia harus melepas egonya dan mempersilahkan Tuhan / Roh Kudus untuk tinggal dan menetap di dalam hati kita.

Untuk menghilangkan ego manusia maka kita harus minta tolong kepada Tuhan dengan cara mempersilahkan Tuhan / Roh Kudus untuk tinggal di dalam hati kita, karena di dalam hati manusia yang membutakan dan mengaburkan kebenaran sejati.
Seperti postingan kami sebelumnya ( tentang sorga dan neraka ( klik disini )) bahwa di dalam hati ada dua sekat yaitu sekat positif dan sekat negatif tetapi jika Tuhan hadir dan menetap dalam hati manusia maka sekat-sekat itu jadi hilang, yang ada hanya Tuhan / hanya Allah saja. Inilah yang menjadi alasan dan dasar mengapa Seh Siti Jenar mengatakan bahwa sayalah Tuhan. Tetapi yang disayangkan adalah bahwa beliau lupa bahwa di dalam diri setiap manusia juga terdapat bagian dari Allah dan jika Allah bersedia untuk hadir didalam hati manusia maka manusia-manusia juga dapat menjadi Tuhan, karena Ego sudah terlepas, tetapi ketika muncuk ucapan bahwa saya adalah Tuhan bukankah itu juga sebuah Ego. Yang benar adalah karya Tuhan yang berkarya dalam diri manusia, sehingga Tuhan dapat semakin ditinggikan dan dipermuliakan. Persiapkanlah hatimu dan undanglah Tuhan untuk hadir serta biarkan Tuhan yang bekerja dalam diri kita maka kebenaran yang sejati dapat kita temukan.

Sebuah peringatan bahwa kita tidak mengetahui kapan dan dimana Tuhan berkarya, banyak cara dan banyak hal yang tidak di ketahui oleh manusia tetapi Tuhan yang Maha segalanya adalah Mutlak dan Am. Manusia tidak dapat merasakan kehadiran Tuhan / Roh Kudus mungkin orang lain hanya melihat gejala dan tanda-tandanya saja tetapi bagi person / pribadi tidak dapat merasakannya. Karya Roh Kudus tidak dapat dinyana-nyana atau ditebak karena memang hak dan wewenang Tuhan.
Share on Google Plus

About Restsindo

0 comments:

Post a Comment